“Tidak ada uang lagi” Menjadi pengangguran sebab corona, kenyataan bagi pekerja warga asing

illust1
Hisako Hemmi

“Tidak ada uang lagi” Menjadi pengangguran sebab corona, kenyataan bagi pekerja warga asing

Kekhawatiran berhubungan dengan pekerjaan seperti “bagaimana kalau pekerjaan dikurangi?” “Takutnya dipecat…” bertambah, sebab virus corona baru. Anda bisa menjadi tetap tenang kalau mengenal dengan sistem Jepang, walau terjadi keadaan darurat. Mari kita berpikir bersama NPO (organisasi nirlaba) “POSSE” yang melaksanakan layanan konsultasi berkaitan dengan kerja dengan pemuda dan warga asing dalam “bahasa Jepang sederhana” yang mudah dimengerti oleh warga asingyang tidak terbiasa denganbahasa Jepang maupun untuk orang Jepang.

■”Mengalami kesulitan sebab tidak ada kerja dan uang”

Halo. Saya Makoto Iwahashi dari badan hukum NPO, POSSE. Hari ini, ada konsultasi dari orang yang mengalami kesulitan dengan tidak ada kerja dan kehabisan uang.

“Halo, Saya datang dari Rusia bersama keluarga saya. Saya bekerja di hotel dekat sebuah amusement park. Bekerja sebagai staf pembersih. Saya menerima 100.000 yen per bulan. Tetapi, pada Februari tamu-tamu yang menginap di hotel berkurang. Jadi, hari-hari yang saya masuk berkurang juga. Sebab hari-hari yang saya bisa bekerja sedikit, saya akhirnya berhenti kerja di sana. Saya perlu mencari kerja lain. Namun, tidak dapat menemukan. Saya memiliki keluarga yang hidup bersama di Jepang. Ada suami dan anak. Perlu uang untuk membayar sewa dan untuk sekolah. Tetapi sudah tidak ada uang lagi. Apa yang saya harus lakukan?”

Saat ini, mungkin sulit untuk menemukan pekerjaan baru. Tetapi ada sistem negara yang dapat Anda terapkan, walau Anda warga asing atau orang Jepang.

●Tidak ada kerja → Anda dapat menerima uang

Bagi Anda yang berhenti kerja, ada uang yang Anda bisa terima sambil mencari kerja, yaitu “Shitsugyou Kyuufu/Tunjangan Pengangguran”. Untuk menerima tunjangan tersebut, silakan datang ke Hello Work.

illust2
Hisako Hemmi

Bagi Anda yang berhenti kerja, ada uang yang Anda bisa terima sambil mencari kerja baru, yaitu “Shitsugyou Kyuufu/Tunjangan Pengangguran”. Dapat menerima 50-80% dari gaji Anda terima sebelumnya, dari negara. Jumlahnya akan berubah menurut masa Anda bekerja dan jumlah upah Anda terima.Walau Anda pekerja paruh waktu, maupun haken/karyawan temporari dapat menerima.

Warga asing juga bisa menerima. Untuk menerima tunjangan tersebut, silakan datang ke Hello Work (pusat pencarian lowongan kerja). Namun, Anda perlu menjadi anggota koyou hoken/asuransi pengangguran terlebih dahulu waktu Anda bekerja. Anda perlu memiliki periode minimal 6 bulan bekerja di Jepang, sebelum perusahaan meminta Anda “berhenti kerja”. (Bila Anda yang mengatakan “berhenti perusahaan” sendiri, Anda perlu bekerja selama minimal 1 tahun). Oleh karena itu, bagi Anda yang datang di Jepang pada bulan Januari atau Februari tahun ini tidak dapat menerima tunjangan tersebut. Lamanya Anda dapat terima tunjangan tersebut tergantung lamanya Anda bekerja di Jepang. Banyak kasus dapat menerima selama 90 hari.

●Tidak ada uang → Bisa meminjam uang

Bila sebab virus corona baru, gaji berkurang, dan susah hidupnya, Anda dapat meminjam uang. Silakan berkonsultasi di Shakai Fukushi Kyougikai (Dewan Kesejahteraan Masyarakat) di kota Anda tinggal.Bagi Anda yang bekerja paruh waktu, maupun bekerja sebagai karyawan temporer pun, warga asing pun dapat meminjam uang.

illust3
Hisako Hemmi

Ada dua metode meminjam uang.
①Jika perlu uang secara langsung, dapat meminjam uang dengan “Kinkyuu Koguchi Shikin/Dana Jumlah Kecil Darurat”. Sekitar 1 minggu setelah permohonan, dapat meminjam uang. Dapat meminjam sampai dengan 100.000 yen. Dengan alasan bahwa sebabsekolah anaknya tutup, Anda tidak bisa bekerja, Anda dapat meminjam hingga 200.000 yen. Jumlah yang harus dikembalikan adalah sama dengan jumlah yang pinjam (yakni, tidak ada bunga). Tidak perlu penjamin juga. Siapa yang mengalami pengurangan gaji sebab meliburkan diri karena virus corona baru bisa meminjam. Siapa yang bekerja maupun tidak bekerja pun dapat meminjam.

②Bagi Anda yang kehilangan kerja, maupun gajinya berkurang dapat meminjam uang atas kategori “Sougou Shien Shikin –Seikatsu Shienhi/Dana Dukungan Komprehensif –Biaya Dukungan Penghidupan”. Yang tinggal sendirian dapat meminjam sampai 450.000 yen, yang berkeluarga dapat meminjam sampai 600.000 yen. Jumlah yang harus dikembalikan adalah sama dengan jumlah yang pinjam (yakni, tidak ada bunga). Tidak perlu penjamin juga. Di Metropolis Tokyo, bisa meminjam dalam 20 hari setelah permohonan.

Walau warga asing pun dapat meminjam. Dengan izin tinggal apa saja dapat meminjam.
Namun, uangnya memang dipinjamkan, maka itu uang tersebut harus dikembalikan. Sebab itu, penghasilan dan tabungan Anda akan diselidiki, apakah Anda mampu mengembalikannya. Akan diselidiki juga masa tinggal Anda agar tahu Anda dapat tinggal di Jepang sampai Anda melunasi hutangnya. Kinkyuu Koguchi Shikin/Dana Jumlah Kecil Darurat harus dikembalikan dalam waktu 3 tahun setelah dipinjam, sedangkan Seikatsu Shienhi/Biaya Dukungan Penghidupan dalam waktu 11 tahun. Bila mana Dewan Kesejahteraan Masyarakat menganggap bahwa kemungkinan tidak bisa mengembalikan hutangnya, mungkin juga Anda tidak dapat meminjam tunjangan tersebut.

●Tidak bisa membayar sewa rumah → Anda dapat menerima uang

Bagi siapa yang tidak bisa membayar sewa rumah/apartemen, dapat menerima uang (Juutaku Kakuho Kyuufukin/Tunjangan Jaminan Tempat Tinggal) selama 3 bulan (paling lama selama 9 bulan) sebagai biaya sewa.
Berkonsultasi dengan “Jiritsu Soudan Shien Kikan/Organisasi Pendukung Konsultasi Kemandirian” di kota Anda tinggal. Bila tidak tahu lokasinya, tolong menanyakan di kantor pemerintah daerah.

illust4
Hisako Hemmi

Sistem ini dapat dimanfaatkan oleh siapa yang sudah berhenti kerja dan sedang mencari kerja baru, dan oleh siapa yang sedang bekerja juga. Oleh warga asing juga. Jumlah uang yang dapat diterima berbeda sesuai tempat tinggal. Contohnya, siapa yang tinggal di kelurahan Setagaya, Tokyo, dapat menerima hingga 53.700 yen. Bilamana memiliki tabungan uang yang cukup, tidak dapat menerima tunjangan tersebut.

●Dalam keadaan sulit sekali → Seikatsu Hogo/Perlindungan Penghidupan

Bila mana kehidupannya betul-betul sulit, ada sistem “Seikatsu Hogo/Perlindungan Penghidupan”.

illust5
Hisako Hemmi

Pemerintah negara akan membayar biaya kehidupan. Berkonsultasi di kantor pemerintah daerah di mana Anda tinggal. Walaupun warga asing, dapat memanfaatkan Perlindungan Penghidupan. Namun, hanya dapat diterapkan untuk pemilik visa yang terbatas seperti “Permanent Resident”, “Long-term Resident” dll. Warga asing dengan visa untuk bekerja tidak dapat memanfaatkannya. Memang ada berbagai sistem yang berbeda, Jika Anda mengalami kesulitan, silakan berkonsultasi denganPOSSE. Kami juga berpikir demi kebaikan Anda.

■Tidak adakah “safety net/jaring keselamatan” bagi warga asing yang berada di sekitar?

Kita telah melihat berbagai sistem yang dapat “dimanfaatkan”. Bahkan apa yang saya rasakan hari ke hari berkonsultasi dengan warga asing yang bekerja di Jepang, adalah bahwa sistem seperti demikian sangat susah digunakan oleh orang asing. Terutama, nama langkah-langkah dukungan seperti “Kinkyuu Koguchi Shikin/Dana Jumlah Kecil Darurat”. Herannya, walau bagi orang Jepang pun sulit memahami sistem apa yang memiliki fungsi yang bagaimana. Apa lagi, informasi mengenai langkah-langkah dukungan tersebut hanya diumumkan dalam bahasa Jepang. Bagi siapa yang belum menguasai bahasa Jepang, tidak mungkin bisa mengetahui bahwa ada sistem seperti itu. Bahkan terutamanya, kesusahan status sebagai “warga asing”. Contohnya, jenis konsultasi yang sedang bertambah adalah dari guru-guru bahasa yang mengatakan “Padahal baru datang di Jepang bulan Januari-Februari tahun ini, sebab tidak ada kelas sejak April, saya dipecat.” Sistem yang dimanfaatkan ketika dipecat adalah “Tunjangan Pengangguran”, tetapi untuk menerima itu, perlu bekerja selama 6 bulan atau lebih sebelum dipecat. Kasus guru bahasa ini, tidak cukup masa bekerjanya, tidak dapat menerima tunjangan tersebut. Dengan demikian, tinggal kategori meminjam uang saja. Karena apa yang ditentukan sebagai safety net terakhir di Jepang, yakni “Perlindungan Penghidupan” hanya dapat dimanfaatkan oleh hanya pemilik visa permanent dll saja. Yang memenuhi kondisi ini merupakan sekitar 50% dari warga asing yang tinggal di Jepang (pada saat Juni 2019).

Atau, tidak ada “safety net terakhir” bagi para orang asing yang terlihat di kota yang bekerja di minimarket atau family restaurant, maupun warga asing yang menopang industri-industri seperti pertanian, perikanan, pabrik dll. Khususnya selama beberapa tahun ini, Jepang menerima banyak warga asing berdasarkan alasan “tindakan terhadap kekurangan tenaga kerja”. Bahkan, belum tentu sistem yang dapat menolongmereka bila mereka jatuh pada kesulitan kehidupan telah bersedia. Dengan virus corona baru mengungkapkan persoalan-persoalan seperti demikian. Saya berharap kita di masyarakat dapat memikirkan mulai saat ini, bagaimana untuk mendirikan ulang sebuah negaradi mana siapa saja yang tinggal di Jepang, tanpa peduli warga negaranya, tidak terancam untuk bertahan hidup.

この記事を他の言語で見る
インドネシア語 英語 韓国語
スペイン語 中国語 日本語
ネパール語 ベトナム語 ポルトガル語